Headlines News :
Home » , » Pria Buta, Hafal Al-Qur’an 30 Juz

Pria Buta, Hafal Al-Qur’an 30 Juz

Written By Unknown on Kamis, 11 Oktober 2012 | 19.25

Probolinggo, kabarwarta.com – Luar biasa ! Keajaiban Tuhan memang tidak bisa di duga-duga oleh manusia. Bayangkan saya, di Probolinggo tanpa bisa melihat, Abuhasan (37) warga Watupanjang Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo bisa menghafal kitap suci Alqur’an hingga 30 juz. “Sejak kecil, ataupun yang paling terlihat pada saat puasa salat taraweh pada hari pertama hingga selesai, Abuhasan, faseh membaca surat-surat isi ayat suci Alqur’an, “ ungkap Mahmud, salah satu jamaah masjid Agung tersebut. 

Seusai salat tarawih, para jamaah masjid rutin mengaji ayat suci Alqur’an. Bahkan saat tadarusan, Abuhasan, tugasnya mengoreksi jamaah yang mengaji. “Bila ada jamaah yang mengaji dan salah membaca, Abuhasan lah yang mengoreksinya. Padahal, Abuhasan, tidak bisa melihat tapi pendengarannya tajam, tanggap mendengarkan orang ngaji,” aku Mahmud heran. 

Begitu juga, setiap datang ke masjid, hanya dibantu dengan sebuah tongkat bambu kecil, Abuhasan tak pernah minta diantar warga ataupun keluarga, tanpa pengelihatan dia mampu jalan kaki sendirian hingga sejauh 500 meter. Dalam menghafal lokasi baru dikenal, informasinya, Abu sapaan akrab Abuhasan membutuhkan waktu 1 atau 2 kali saja untuk datang diantarkan, setelah itu Abu bisa menghafalkan lokasi yang dituju. 

Sejak berumur 25 tahun, Abuhasan, sudah pandai memijat. Tak ayal, keahlian inilah yang dipakai Abuhasan untuk menghidupi orang tuanya, Ny Arbuna (55) yang sudah lima tahun menjanda. “Bapak saya, pak Asmad Arsadi, sudah lima tahun lalu meninggal dunia. Dan sekarang yang mencari nafkah ibu, adalah saya,'' jelas Abuhasan saat asik memijet pasiennya, Siswanur Arifin warga Desa Bulu Kecamatan Kraksaan. 

Dalam bekerja (memijat), Abu tidak pernah menarget upah keringat dari pasien. Keiklasan itulah membuat pria buta tersebut kerap mendapatkan uang jasa dan pasien yang memberinya.“Saya tidak pernah narget, dari berapa besarnya upah kerja sebagai tukang pijet. Yang penting, (pasien) yang ngasih uangnya ikhlas dan barokah, sehingga uang itu bisa menafkahi ibu saya,“ ujar Abuhasan. 

Kehebatan Abuhasan, dalam urusan pijat memijat diakui salah satu pasiennya, Suswanur, yang setiap minggu ia rutin minta pijet ke Abuhasan. “Setiap sakit rematik atau pegal linu, saya langsung minta pijet ke Abuhasan. Alhamdulillah, selesai dipijet badan terasa enak dan enteng,'' imbuh Siswanur pada kabarwarta.com (fi) 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !



 
Copyright © 2012. SAHABAT QUR'AN - All Rights Reserved
Design by EDU Themes Special Education Web Design